( dari
http://diggerdeeper.wordpress.com/ )
Terkadang saya masih saja terheran-heran, kenapa kebanyakan orang memilih kata “anjing” untuk mengumpat. Ada dosa apakah si anjing sampai namanya mempunyai konotasi yang begitu buruk? Saking populernya kata “anjing” sebagai kata yang kasar, saya jadi ngeri membayangkan kalau saya kelepasan berteriak “ada anjing” di depan orang banyak, padahal bukan dengan maksud mengumpat. Hati-hati kalau mau berkata “anjing” dengan tanda seru, kalau Anda tidak mau memancing pandangan marah orang-orang di sekitar Anda.
Anjing konon adalah serigala yang didomestikasi. Salah satu alasannya mungkin karena anjing mendapatkan makanan dan tempat tinggal gratis dari majikannya, sehingga ia rela meninggalkan kebebasannya berpetualang di alam liar. Hingga kini, kebanyakan anjing dipelihara manusia, sebagai teman bermain, penjaga rumah, bahkan sebagai pemburu andal. Anda mungkin sering melihat kucing tanpa tuan berkeliaran di jalan, tapi seekor anjing di jalanan? Pasti anjing tersesat.
Anjing pada kenyataannya adalah binatang mengagumkan. Seolah-olah Tuhan mendesain anjing khusus sebagai sahabat bagi manusia. Untuk bahan renungan Anda dan saya, berikut adalah sebagian kecil alasannya:
1. Seekor anjing yang memiliki hubungan baik dengan majikannya akan memiliki kesetiaan yang luar biasa. Fakta yang satu ini pasti tidak akan disangkal oleh pemilik anjing manapun. Ia menjaga rumah majikannya dari orang asing, binatang asing, bahkan dari gejala alam yang asing. Ia menyambut majikannya setiap hari saat pulang dan menjilat majikannya saat majikannya terluka. Ia bersedia menggunakan seluruh waktunya untuk menemani majikannya. Anjing hanya setia dan patuh pada satu majikan. Seberapa setiakah Anda terhadap orangtua, sahabat, maupun pasangan?
2. Anjing adalah pendengar yang baik. Seolah semua alat inderanya adalah telinga, ia mampu mendengarkan curhatan majikannya dengan setia. Ia tidak menyela, tidak menghakimi, tidak bertanya alasan, hanya mendengarkan dan menghibur dengan ekornya yang bergoyang. Berapa orang sahabat yang Anda miliki yang mau mendengarkan masalah Anda seperti yang dilakukan anjing? Sudahkan Anda menjadi pendengar yang baik bagi sahabat-sahabat Anda?
3. Anjing sangat fokus dalam bekerja. Ia berkonsentrasi penuh menangkap mangsanya dan tidak berhenti sebelum mangsanya kabur atau tertangkap. Ia tidak kenal lelah, gigih, dan penuh semangat. Dalam istilah manusia, sifat anjing seperti itu dikenal sebagai “dedikasi”. Seberapa tinggi dedikasi Anda terhadap pekerjaan Anda?
4. Anjing adalah makhluk sosial yang menyenangkan. Ia senang bermain, bermain, tidur, dan bermain. Ia tidak mengkuatirkan hari esok, menikmati hari ini, dan melupakan hari kemarin. Mungkin hari ini ia terjatuh dan mengalami cedera. Tetapi sekali cederanya sembuh, ia akan menggoyangkan ekornya dan kembali berlari. Sesekali, untuk sejenak, bisakah kita mengesampingkan kekuatiran kita akan masa depan dan melupakan masalah di masa lalu, hanya untuk menikmati hari ini?
Saya tidak bermaksud menyamakan anjing dengan manusia. Anjing pada dasarnya adalah anjing, dan manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Hanya, bagaimana bisa kualitas yang seharusnya dikuasai baik oleh manusia, justru ditemukan pada anjing?
I think dogs are the most amazing creatures; they give unconditional love. For me they are the role model for being alive. ~Gilda Radner